THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Thursday, October 18, 2012

Benarkan pernikahan rawan di 2 tahun pertama

TRIBUNNEWS.COM - Tahun-tahun pertama menurut banyak orang merupakan tahun yang paling berat dalam menghadapi permasalahan dalam pernikahan. Perbedaan pendapat lebih sering terjadi, bahkan bukan tak mungkin Anda akan bertengkar hebat dengan suami. Setelah itu berlalu, segalanya jadi lebih mulus.

Benarkah demikian?

Sebagian besar ahli mengasumsikan bahwa dalam masa dua tahun pertama, senyawa-senyawa dalam otak Anda yang bertanggung jawab terhadap letupan-letupan cinta akan mengalami penurunan.

Senyawa itu adalah dopamin, phenylethylamine, dan oksitosin. Terkadang, efek yang terjadi adalah mulai menurunnya intensitas aktivitas seksual. Tidak heran apabila Anda lantas jadi cemas, jangan-jangan daya tarik Anda telah sirna. Atau, pernikahan tidak akan menarik lagi begitu gelombang cinta itu memudar.

Tetapi, para pakar berkata Anda tidak perlu cemas. Sebab, menurut Jennifer Garth, seorang psikolog, sebenarnya setelah dua tahun pertama ini berlalu, datanglah masa ketika komitmen dan dedikasi terhadap pasangan menjadi hal yang lebih penting. Anda telah siap memasuki hubungan jangka panjang dengan pikiran yang lebih dewasa, siap untuk mengambil keputusan bersama pasangan, dan siap menyongsong hal-hal besar yang akan datang dalam kehidupan rumah tangga Anda bersama-sama.

Hal-hal yang Merusak Rumah Tangga

Rumah tangga Anda selalu dilanda masalah? Jangan buru-buru emosi, mungkin ada beberapa hal yang harus diperbaiki.

Tindakan kita dan pasangan sehari-hari bisa membuat pernikahan menjadi berantakan. Apa saja sih yang bisa merusak rumah tangga dan harus dihindari?

1. Merahasiakan keuangan
Keuangan menjadi alasan perceraian yang paling tinggi. Merahasiakan keuangan dalam pernikahan bukanlah hal yang baik. Jika kebohongan Anda terkuak, maka kepercayaan pasangan akan berkurang. Itu kemudian menjadi awal kehancuran pernikahan.

2. Mengesampingkan kehidupan seks
Seks memang bukan segalanya di dalam pernikahan. Namun seks bisa menjadi media kedekatan setiap pasangan. Seks bisa menjadi lahan komunikasi yang potensial bagi suami-istri. Saat seks dikesampingkan, saat itu pulalah jalur komunikasi itu akan tertutup.

3. Mengkritik dan menyalahkan
Sikap selalu menyalahkan, mengkritik tanpa alasan yang jelas, serta melimpahkan kesalahan ke pasangan juga bisa menjadi duri dalam sebuah pernikahan. Saling menyalahkan tak akan pernah menyelesaikan masalah. Yang terjadi malah, pasangan menganggap Anda tak bisa menerima diri apa adanya. Prasangka itu yang kemudian membuat rumah tangga Anda runtuh.

4. Lebih percaya orang lain ketimbang pasangan
Setiap ada masalah, Anda memilih melibatkan sahabat, kakak, orang atau orang dekat yang lain untuk mencari jalan keluarnya. Pasangan justru menjadi orang terakhir yang tahu tentang masalah Anda. Ingat, kepercayaan adalah hal utama dalam sebuah hubungan. Jika Anda tak bisa mempercayai pasangan, maka otomatis fondasi hubungan yang dijalankan menjadi lemah dan mudah runtuh.

5. Melupakan hal sepele namun penting

Mengucapkan “Aku sayang padamu”, “Kamu pasangan terbaik” atau kalimat romantis yang lain mungkin terdengar sepele. Namun tahukah Anda, efek dari kalimat tersebut sungguh besar. Anda dan pasangan bisa saling mengingatkan betapa kalian sangat mencintai satu sama lain. Jadi jangan pernah malas mengungkapkan rasa cinta Anda.

oleh Amelia Ayu Kinanti



Bayi dan Malaikat

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia...

Dia bertanya kepada Tuhan : " Para malaikat disini mengatakan bahawa besok Engkau akan mengirimkan saya kedunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana; saya begitu kecil dan lemah ?"

Dan Tuhan menjawab: "Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu ."

Bayi bertanya lagi: "Tetapi disini; didalam syurga ini, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi, bermain dan tertawa...Inikan sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."

Tuhan: "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia"

Bayi: "Dan bagaimana bisa saya mengerti disaat orang-orang berbicara kepada saya jika saya tidak mengerti bahasa mereka ?"

Tuhan: "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian. Dia akan mengajar kepadamu cara berbicara."

Bayi: "Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?"

Tuhan: "Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa"

Bayi: "Saya mendengar bahawa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?

Tuhan : "Malaikatmu akan melindungimu; walaupun hal tersebut mungkin akan mengancam jiwanya"

Bayi : "Tapi, saya pasti akan merasa sedih kerana tidak melihatMu lagi"

Tuhan : "Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKu; walaupun sesungguhnya Aku akan sentiasa disisimu"

Disaat itu, Syurga begitu tenang dan heningnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang bayi bertanya perlahan : "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?"

Tuhan : "Kamu akan memanggil malaikatmu itu: " IBU " Ingatlah sentiasa kasih sayang dan pengorbanan ibu. Berbakti, berdoa dan cintailah dia sepanjang masa..... Dialah sesatunya harta yang tiada galang gantinya dunia akhirat....

Dan untuk para ibu, ingatlah kisah ini dikala kamu hilang sabar dengan karena anak-anak yang sedang membesar...sesungguh nya Syurga itu dibawah telapak kakimu...Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara :
1) Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan,
2) Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu,
3) Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu, dan dosa-dosa yang silam
4) Di sulami dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki mu."

Kolik pada bayi



Bayi yang terus menangis dapat membuat orangtuanya tertekan. Adalah hal yang lumrah bila mereka merasa tidak menentu, frustrasi, tak berdaya, bersalah, depresi, lelah, jengkel, dan marah.

Kolik adalah menangis dan rewel berkepanjangan selama lebih dari 3 jam sehari. Bayi yang meminum ASI ataupun susu formula dapat mengalami kolik.

Sekitar 30% bayi sehat pernah mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu kedua dan keempat setelah lahir.

Bayi anda sehat tetapi mungkin mengalami kolik apabila dia :

Jumlah waktu menangisnya lebih dari 3 jam sehari selama lebih dari 3 hari dalam 1 minggu.
Terkadang menjerit-jerit dan tak dapat dihibur. Kondisi terparah biasanya terjadi pada sore menjelang malam hari.
Melurus-luruskan atau menarik-narik kakinya, dan buang angin (kentut). Perutnya seperti membesar karena kembung.

Tak seorang pun yang tahu persis apa penyebabnya. Sepertinya bayi yang sedang kolik mengalami kontraksi usus yang sangat menyakitkan.

Ada yang beranggapan bahwa kolik berkaitan dengan makanan. Sebagaimana halnya intoleransi laktosa, sensitifitas terhadap protein susu sapi diduga juga menyebabkan kolik. Bayi yang meminum ASI mengalami kolik yang disebabkan kepekaan terhadap salah satu makanan dalam ragam makanan ibunya.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa bayi menangis dan rewel karena menelan udara terlalu banyak pada waktu makan. Menurut pendapat lain, kolik terjadi karena bayi memiliki kepekaan aneh terhadap stimulasi.

Pada beberapa kasus, kolik merupakan gejala penyakit tertentu, misalnya hernia. Apabila bayi anda mengalami kolik, segera periksakan dia ke ahli kesehatan untuk memastikan bahwa penyebab masalah itu bukan penyakit.

Pada umumnya kolik mulai timbul dalam bulan pertama sesudah lahir, dan menghilang dengan sendirinya ketika bayi berumur 3 atau 4 bulan.

Karena kolik disebabkan oleh banyak hal, tak ada pengobatan tunggal yang efektif untuk semua bayi.

Bila intoleransi laktosa atau alergi makanan diduga sebagai penyebabnya maka penggantian makanan dapat membantu.

Ibu-ibu menyusui agar menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas, misalnya kubis, bawang, dan bawang putih. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan tentang cara menangani kepekaan terhadap makanan.

Bila anda memberikan susu formula, mintalah petunjuk ahli kesehatan apakah mengganti dengan formula bebas susu atau formula bebas laktosa untuk mengatasi kolik.

Jika kolik yang dialami merupakan bagian dari fase pertumbuhan maka hal ini akan hilang bersama waktu.

Anda bisa mencoba beberapa petunjuk di bawah ini:

Terus berdekatan dengan bayi. Gerakan dan kontak tubuh dapat menghiburnya.
Membuat gerakan dan bunyi ritmis dengan bantuan penyedot debu, pengering pakaian, atau alat-alat lain.
Memberikan empeng mungkin membuatnya lebih nyaman.
Menelungkupkan bayi melintang di pangkuan anda sambil menggosok-gosok punggungnya.
Membungkus bayi dengan selimut agar dia merasa nyaman dan aman.

Meminta orang lain mengantikan menjaga bayi sejenak supaya anda dapat beristirahat sebentar. Istirahat kira-kira 1 jam sudah cukup untuk memulihkan kesegaran anda.

Batuk saat hamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketika batuk, perut akan bergerak naik turun, bayi akan turut merasakan batuk anda. Tak perlu khawatir, bayi tidak akan terpengaruh secara fisik. Anda cukup memegang perut bagian bawah agar perut anda tidak tegang.

Yang cukup berbahaya adalah jika batuk sampai menyebabkan lendir sehingga sulit bernafas. Ini penting diwaspadai, mungkin anda mengalami infeksi dada. Infeksi dada ini bisa mempengaruhi bayi yang sedang dikandung.

Pada dasarnya tidak ada cara untuk mencegah batuk menyerang ibu hamil. Rajin mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air panas, bisa meminimalisir resiko batuk. Ibu hamil harus hidup dengan pola makan yang sehat dan memiliki jam tidur malam secukupnya.

Jika sudah terlanjur batuk, untuk meredakannya, bisa membuat secangkir madu yang dicampur jeruk nipis. Madu bisa menenangkan tenggoraokan yang gatal. Ramuan ini baik diminum saat panas. Agar lebih yakin, segera temui dokter. Minta agar diberi sirup obat batuk yang terbuat dari gliserin dan sedikit gula. Obat ini bisa menghentikan batuk yang cukup parah.


Alasan wanita menggugat cerai

(ANTARA) - Latar belakang ekonomi yang lemah menurut pejabat di Pengadilan Agama di Kota Dumai, Provinsi Riau, menjadi penyebab utama puluhan wanita menggugat cerai masing-masing suaminya. Justify Full

"Selain itu, penyebab atau faktor lainnya yang menyebabkan kaum ibu menginginkan perceraian adalah adanya indikasi-indikasi para kaum pria selingkuh," kata Kepala Pengadilan Agama Kota Dumai, Endang Tamami lewat sambungan telepon di Dumai, Rabu (7/9).

Endang menjelaskan, selain dari dua faktor tersebut, penyebab kaum wanita ingin bercerai dengan suaminya yakni juga karena ketidakcocokan selama berumah tangga.

"Namun faktor ketidak cocokan ini hanya beberapa saja. Dari berbagai kasus yang kita tangani, rata-rata adalah disebabkan lemahnya ekonomi keluarga, dimana pekerjaan sang suami berpenghasilan rendah dan tidak mampu menupang kebutuhan keluarga," ucapnya.

Dari 60 kasus yang masuk sejak awal Januari hingga Agustus 2011 lalu, kata dia, dua diantaranya telah resmi bercerai mengingat adanya persetujuan dari pasangan sehingga mediasi antarkeduanya sangat sengit.

Sementara selebihnya, diuraikan Endang, sejauh ini masih dalam proses mediasi rujukan diharapkan masing-masing pasangan dapat kembali menjalin hubungan rumah tangga yang harmonis.

"Upaya mediasi para pasangan yang ingin bercerai terus kita lakukan sampai akhirnya menemukan titik final antar keduanya,"ujarnya.

Kemungkinan mereka untuk rujuk kembali masih ada, terutama bagi mereka yang telah memiliki keturunan dari hasil pernikahan mereka yang telah lebih dua tahun.

Tingginya angka gugat cerai dari pihak wanita menurut Endang menunjukkan bahwa berbagai kesalahan dalam rumah tangga rata-rata dilakukan oleh kaum pria.

"Dari berbagai kasus serupa, tidak sedikit juga yang melakukan gugat cerai karena selama dalam satu rumah sang suami selalu melakukan kekerasan fisik terhadap pihak wanita," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, bagi pasangan yang saat ini mungkin lagi dibuai asmara dan tengah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, sebaiknya berfikir "matang" saat melaju ke jenjang pernikahan.

"Pastikan dari segala sisi anda dan pasangan anda sudah siap dan matang, terutama pada segi umur. Jangan sampai ada kegagalan rumah tangga hanya karena berbagai faktor termasuk ekonomi dan lainnya," demikian Endang Tamami.